Sungguh aku
sedang berjalan..
Diantara Perbatasan..
Rindu masa.ku..
Peluh yang ku hasilkan dari nyanyian kesal.ku...
Semangat yang ku bakar dari sisa senyum.mu..
Dapat.kah aku mengambilnya kembali..
Tapi ruangku sudah melebur..
dan ku harus memilih lajur jalur yg mulai tak tampak itu..
di mana angin berhembus..
dari segala arah...
di mana panas dan dingin..
menyerbu tiap jengkal langkah.ku..
kuatkan aku..
meski tak lagi dengan senyumnya..
kuatkan aku..
meski tak lagi ku dengar candanya..
kuatkan aku..
meski tak lagi kurasa hangat dekapnya..
kuatkan aku tanpa keceriaannya..
Read More
Diantara Perbatasan..
Rindu masa.ku..
Peluh yang ku hasilkan dari nyanyian kesal.ku...
Semangat yang ku bakar dari sisa senyum.mu..
Dapat.kah aku mengambilnya kembali..
Tapi ruangku sudah melebur..
dan ku harus memilih lajur jalur yg mulai tak tampak itu..
di mana angin berhembus..
dari segala arah...
di mana panas dan dingin..
menyerbu tiap jengkal langkah.ku..
kuatkan aku..
meski tak lagi dengan senyumnya..
kuatkan aku..
meski tak lagi ku dengar candanya..
kuatkan aku..
meski tak lagi kurasa hangat dekapnya..
kuatkan aku tanpa keceriaannya..